MAKALAH
KIMIA
Fraksi Minyak Bumi
“ BENSIN “
![](file:///C:\Users\Win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
OLEH
:
FAZRUL ABSHAR
XI IPA 6
SMA N 1 Gunung Talang
Tahun Pelajaran 2014 / 2015
Kata Pengantar
Puji syukur kita
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan karunia-nya. Berkat
karunia-nya pula ananda diberi kemudahan untuk meyelesaikan tugas makalah kimia
ini. Selawat beriring salam, tidak lupa pula kita ucapkan kepada Muhammad
S.A.W, yang memberi kesehatan untuk meyelesaikan tugas ini.
Dalam
Penulisan makalah ini ananda
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki ananda. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini ananda menyampaikan ucapan
terima kasih kepada berbagai sumber yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Cupak, 04 September 2014
Penulis
( FAZRUL ABSHAR )
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui salah
satunya adalah bensin, bensin merupakan bahan bakar munyak dari fosil yang
terpendam dalam tanah berjuta-juta tahun yang lalu. Sebagai salah satu bahan
bakar yang tidak bisa diperbarui maka setidaknya kita tau bagaimana cara
menyikapi penggunaan bahan bakar bensin dan mengetahui secara terperinci bensin
itu bagaimana. Penggunaan bensin
sebagai bahan bakar tidak terlepas dari besarnya energy yang dihasilkan dari
pembakaran bensin. Saat ini, ada beberapa jenis bensin yang beredar di pasaran
seperti premium dan pertamax plus yang memiliki kualitas yang berbeda-beda.
Bensin atau bisa kita sebut dengan
premium adalah bahan bakar yang paling dibutuhkan diseluruh dunia untuk
kendaraan bermotor, mobil
ataupun masih banyak lainya. Di era modern
ini bensin sangat dibutuhkan di mesin pada berbagai sektor. Tilik saja yang
dekat pada negara kita bangsa Indonesia, misalnya saja sektor Industri,
transportasi, BUMN semisal PLN yang menggunakan bahan bakar bensin sebagai
sumber tenaganya dan masih banyak sektor
lainya yang menggunakan bensin sebagai komoditas utama.
I.2. Rumusan Masalah
1.
Pengertian bensin . . . . . ?
2. Komponen dan Komposisi bensin. . . . . ?
3. Bagaimana pengolahan bensin. . . . . ?
4. Manfaat dari bensin. . . . . ?
5. Dampak penggunaan secara berlebihan . .
. . ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bensin
Bensin atau Petrol adalah cairan bening,
agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian
besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga
dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat
melarutkan cat. Sebagian besar
bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau
benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan
etanol sebagai bahan bakar alternatif.
Bensin mengandung energi kimia. Energi
ini diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran (oksidasi) dengan
udara didalam mesin atau motor bakar. Energi panas ini meningkatkan temperatur
dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi tersebut berekspansi
melawan mekanisme-mekanisme mesin. Ekspansi itu diubah oleh mekanisme link
menjadi putaran carnkshaft sebagai output dari mesin tersebut. Selanjutnya
carnkshaft dihubungkan kea system transmisi oleh sebuah poros untuk
mentransmisikan daya atau energy putaran mekanis. Energi ini kemudian
dimanfaatkan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk menggerakkan roda motor
atau mobil.
Karacteristik
Bensin :
- Mudah menguap pada temperatur normal.
- Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.
- Mempunyai titik nyala rendah (-10 sampai -15 derajat Celcius).
- Mempunyai berat jenis yg rendah (0,71 sampai 0,77 kg/l).
- Dapat melarutkan oli dan karet.
- Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500 sampai 10,500 kcal/kg).
- Sedikit meninggalkan jelaga setelah dibakar.
2.2 Komponen dan komposisi bensin.
Bensin tersusun dari hidrokarbon rantai
lurus dengan rumus kimia CnH2n+2, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan Cn.
Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hydrogen
dan karbon saling terikat satu dengan lainya sehingga membentuk rantai.
Bensin mengandung energi kimia.
Energi ini diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran (oksidasi)
dengan udara didalam mesin atau motor bakar. Energi panas ini meningkatkan
temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi tersebut
berekspansi melawan mekanisme-mekanisme mesin. Ekspansi itu diubah oleh
mekanisme link menjadi putaran carnkshaft sebagai output dari mesin tersebut.
Selanjutnya carnkshaft dihubungkan kea system transmisi oleh sebuah poros untuk
mentransmisikan daya atau energy putaran mekanis. Energi ini kemudian
dimanfaatkan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk menggerakkan roda motor
atau mobil.
Molekul hidrokarbon sangat panjang yang
berbeda memiliki sifat dan kelakuan berbeda pula. CH4 (metana) merupakan
molekul paling “ringan”, bertambahnya atom C dalam rantai tersebut membuatnya
semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana,
propane dan pbutana.Pada temperature dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas
dengan titik didih masing-masing -107o , -67o, -43o, dan -18oC. Berikutnya
dari C5 sampai C18 berwujud cair dan mulai dari C19 keatas berwujud padat. Bensin
dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam
yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan
ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang
berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki
sifat yang berbeda pula. CH4 (metana)
merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut
akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana,
etana, propana, dan butana.
Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107,
-67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair,
dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat. Dengan bertambah
panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga pemisahan
hidrokarbon ini dilakukan dengan cara distilasi.
Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak
untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
2.3 Proses Pengolahan Bensin.
Bahan Bakar Minyak adalah salah satu
produk kimia yang paling sukses di dunia, produk ini mulai diperkenalkan
setelah penemuan mesin Carnot (berbahan bakar Bensin) dan Mesin Diesel (awalnya
berbahan bakar minyak dari kacang kemudian diganti dengan Automotive Diesel Oil atau
lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan minyak solar). Dua mesin ini berguna
untuk penggerak kendaraan pengganti kereta kuda dan kereta api uap.
Saat ini penggunaan BBM didominasi oleh penggunaan bensin untuk keperluan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor. Minyak diesel juga banyak dipakai oleh PLN sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Keunggulan PLTD ini adalah dapat dimatikan dan dihidupkan secara cepat dan mudah, seperti halnya kita men-starter mobil/motor.
Saat ini penggunaan BBM didominasi oleh penggunaan bensin untuk keperluan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor. Minyak diesel juga banyak dipakai oleh PLN sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Keunggulan PLTD ini adalah dapat dimatikan dan dihidupkan secara cepat dan mudah, seperti halnya kita men-starter mobil/motor.
Bensin dibuat dari minyak mentah,
cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum.
Cairan ini mengandung hidrokarbon, atom-atom karbon dalam minyak mentah ini
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang
panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda
akan memiliki sifat yang berbeda pula. CH4 (metana)
merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut
akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana,
etana,
propana,
dan butana.
Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih
masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai
dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat.
Dengan bertambah panjangnya rantai
hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga pemisahan hidrokarbon ini
dilakukan dengan cara distilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak
untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
Berikut skema proses pembuatan BBM:
Proses diawali dengan pencarian minyak
bumi, lalu kalau sudah ketemu minyaknya dan isinya cukup banyak, dilanjutkan
dengan pemompaan. Tentunya prosesnya tak hanya dipompa saja, setelah itu masih
perlu pemisahan dengan air dan kotoran lainnya. Untuk sumur-sumur yang sudah tua
dan hasil minyak sudah menurun, perlu ditambahkan teknologi untuk mengambil
sisa-sisa minyak yang masih terperangkap di batu-batuan. Teknologinya disebut
Enhanched Oil Recovery bisa dengan penambahan uap panas, cairan surfaktan, gas
Karbon Dioksida atau bahan kimia lain.
Kemudian minyak bumi diangkut ke pabrik pengolahan minyak bumi (kilang), disana minyak akan dipisahkan dengan penyulingan I (Distilasi), yang akan menghasilkan 3 produk yaitu Fraksi LPG I, Fraksi Sedang I, dan Fraksi Berat I.
Fraksi LPG dari penyulingan I sebagian masuk reaktor Isomerisasi menjadi Bensin, sebagian lagi masuk ke reaktor Reforming menjadi bensin dan kondensat.
Fraksi sedang I masuk reaktor hydroteating menjadi minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar. Lalu Fraksi berat I masuk Alat Penyulingan/Distilasi II menghasilkan Fraksi LPG II, Fraksi Sedang II, dan Fraksi Berat II. Fraksi LPG II inilah yang banyak kita pakai untuk masak di dapur sekarang ini.
Fraksi sedang 2 sebagian masuk reaktor Hidrocracking kemudian menghasilkan minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar.
Fraksi Berat 2 kemudian masuk proses Coking yang menghasilkan dua produk yaitu aspal dan petroleum Coke (petcoke/kokas). Kokas ini juga bisa sebagai bahan bakar padat seperti batu bara.
Kemudian minyak bumi diangkut ke pabrik pengolahan minyak bumi (kilang), disana minyak akan dipisahkan dengan penyulingan I (Distilasi), yang akan menghasilkan 3 produk yaitu Fraksi LPG I, Fraksi Sedang I, dan Fraksi Berat I.
Fraksi LPG dari penyulingan I sebagian masuk reaktor Isomerisasi menjadi Bensin, sebagian lagi masuk ke reaktor Reforming menjadi bensin dan kondensat.
Fraksi sedang I masuk reaktor hydroteating menjadi minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar. Lalu Fraksi berat I masuk Alat Penyulingan/Distilasi II menghasilkan Fraksi LPG II, Fraksi Sedang II, dan Fraksi Berat II. Fraksi LPG II inilah yang banyak kita pakai untuk masak di dapur sekarang ini.
Fraksi sedang 2 sebagian masuk reaktor Hidrocracking kemudian menghasilkan minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar.
Fraksi Berat 2 kemudian masuk proses Coking yang menghasilkan dua produk yaitu aspal dan petroleum Coke (petcoke/kokas). Kokas ini juga bisa sebagai bahan bakar padat seperti batu bara.
2.4
Manfaat Bensin
A. Bensin
merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai
saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki
rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan
kualitas yang diinginkan. Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, oleh
karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam
karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Pembakaran bensin
yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan
piston.
Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang
ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung
dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin.
B. Sebagai
bahan pengganti energy listrik, yaitu untuk menghidupkan mesin diesel.
2.5 Dampak Penggunaan Bensin
Secara Berlebihan
berbahaya bagi kesehatan.
menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik. Sebab,
Premium di dalam mesin
menyebabkan tenaga mesin berkurang,
sehingga terjadi inefisiensi.
C. Dari sisi finansial,
knocking yang berkepanjangan
menyebabkan kerusakan piston.
Sehingga kendaraan bermotor harus
diganti pistonnya
D. Dampak Penggunaan TEL pada Bensin
Proses
penambahan TEL pada bensin
premium dapat menimbulkan pencemaran yang
diakibatkan oleh Pb di
udara, air, maupun tanah. Bila termakan oleh kita akan
menyebabkan terganggunya
pembentukan sel darah merah, merusak otak, dan
menghalangi proses
metabolisme. Sekarang penggunaan TEL sebagai zat aditif pada bensin
tidak diperbolehkan lagi dan
digantikan oleh senyawa lain yang lebih ramah lingkungan
yaitu MTBE (Methyl
Tertiary Buthyl Ether). Contoh bensin yang menggunakan MTBE
adalah petramax dan petramax
plus.
E. pengaruh nya pada lingkungan suhu udara
sekitar nya akan naik karena sisa gas buang
Adalah
CO atau racun , flek bagi paru-paru manusia.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bensin atau Petrol adalah cairan bening,
agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian
besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga
dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat
melarutkan cat. Sebagian besar
bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau
benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan
etanol sebagai bahan bakar alternative.
Secara sederhana, bensin tersusun dari
hidrokarbon rantai lurus dengan rumus kimia CnH2n+2, mulai dari C7 (heptana)
sampai dengan Cn. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya
terdiri dari hydrogen dan karbon saling terikat satu dengan lainya sehingga membentuk
rantai. Molekul hidrokarbon sengan panjang yang berbeda memiliki sifat dan
kelakuan berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”,
bertambahnya atom C dalam rantai tersebut membuatnya semakin “berat”. Empat
molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propane dan pbutana.Pada
temperature dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas dengan titik didih
masing-masing -107o , -67o, -43o, dan -18oC. Berikutnya dari C5 sampai C18
berwujud cair dan mulai dari C19 keatas berwujud padat.
Dampak
Penggunaan Bensin Secara Berlebihan dari sisi lingkungan, Premium masih
memiliki kandungan logam
berat timbal yang berbahaya bagi
kesehatan.
Dari sisi teknologi, penggunaan
Premium dalam mesin berkompresi tinggi, akan menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik. Sebab,
Premium di dalam mesin
kendaraan akan
terbakar dan meledak tidak sesuai dengan gerakan piston. Knocking menyebabkan
tenaga mesin berkurang, sehingga terjadi inefisiensi.
DAFTAR PUSTAKA
Purba Michael. 2004.
Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga.
Book.Kimia XI Minyak Bumi 2006 :
SMA .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar