Minggu, 09 November 2014

Fraksi Minyak bumi (bensin)



MAKALAH KIMIA
Fraksi Minyak Bumi
“ BENSIN “
OLEH :
FAZRUL  ABSHAR
XI IPA 6

SMA N 1 Gunung Talang
Tahun Pelajaran 2014 / 2015

Kata Pengantar
       Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan karunia-nya. Berkat karunia-nya pula ananda diberi kemudahan untuk meyelesaikan tugas makalah kimia ini. Selawat beriring salam, tidak lupa pula kita ucapkan kepada Muhammad S.A.W, yang memberi kesehatan untuk meyelesaikan tugas ini.              
         Dalam Penulisan makalah ini ananda merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki ananda. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini ananda menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai sumber yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
                                                                            
                                                                         
                                                                        Cupak, 04 September 2014
                                                                         Penulis

                                                                          ( FAZRUL ABSHAR )




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
       Salah satu sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui salah satunya adalah bensin, bensin merupakan bahan bakar munyak dari fosil yang terpendam dalam tanah berjuta-juta tahun yang lalu. Sebagai salah satu bahan bakar yang tidak bisa diperbarui maka setidaknya kita tau bagaimana cara menyikapi penggunaan bahan bakar bensin dan mengetahui secara terperinci bensin itu bagaimana. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar tidak terlepas dari besarnya energy yang dihasilkan dari pembakaran bensin. Saat ini, ada beberapa jenis bensin yang beredar di pasaran seperti premium dan pertamax plus yang memiliki kualitas yang berbeda-beda.
       Bensin atau bisa kita sebut dengan premium adalah bahan bakar yang paling dibutuhkan diseluruh dunia untuk kendaraan bermotor, mobil ataupun masih banyak lainya. Di era modern ini bensin sangat dibutuhkan di mesin pada berbagai sektor. Tilik saja yang dekat pada negara kita bangsa Indonesia, misalnya saja sektor Industri, transportasi, BUMN semisal PLN yang menggunakan bahan bakar bensin sebagai sumber tenaganya dan  masih banyak sektor lainya yang menggunakan bensin sebagai komoditas utama.

I.2. Rumusan Masalah
    1. Pengertian bensin . . . . . ?
    2. Komponen dan Komposisi bensin. . . . . ?
    3. Bagaimana pengolahan bensin. . . . . ?
    4. Manfaat dari bensin. . . . . ?
    5. Dampak penggunaan secara berlebihan . . . . ?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bensin
       Bensin atau Petrol adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif.
        Bensin mengandung energi kimia. Energi ini diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran (oksidasi) dengan udara didalam mesin atau motor bakar. Energi panas ini meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi tersebut berekspansi melawan mekanisme-mekanisme mesin. Ekspansi itu diubah oleh mekanisme link menjadi putaran carnkshaft sebagai output dari mesin tersebut. Selanjutnya carnkshaft dihubungkan kea system transmisi oleh sebuah poros untuk mentransmisikan daya atau energy putaran mekanis. Energi ini kemudian dimanfaatkan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk menggerakkan roda motor atau mobil.

   Karacteristik Bensin :
  • Mudah menguap pada temperatur normal.
  • Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.
  • Mempunyai titik nyala rendah (-10 sampai -15 derajat Celcius).
  • Mempunyai berat jenis yg rendah (0,71 sampai 0,77 kg/l).
  • Dapat melarutkan oli dan karet.
  • Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500 sampai 10,500 kcal/kg).
  • Sedikit meninggalkan jelaga setelah dibakar.

2.2 Komponen dan komposisi bensin.
    
       Bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus dengan rumus kimia CnH2n+2, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan Cn. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hydrogen dan karbon saling terikat satu dengan lainya sehingga membentuk rantai.
         Bensin mengandung energi kimia. Energi ini diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran (oksidasi) dengan udara didalam mesin atau motor bakar. Energi panas ini meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi tersebut berekspansi melawan mekanisme-mekanisme mesin. Ekspansi itu diubah oleh mekanisme link menjadi putaran carnkshaft sebagai output dari mesin tersebut. Selanjutnya carnkshaft dihubungkan kea system transmisi oleh sebuah poros untuk mentransmisikan daya atau energy putaran mekanis. Energi ini kemudian dimanfaatkan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk menggerakkan roda motor atau mobil.
         Molekul hidrokarbon sangat panjang yang berbeda memiliki sifat dan kelakuan berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”, bertambahnya atom C dalam rantai tersebut membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propane dan pbutana.Pada temperature dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas dengan titik didih masing-masing -107­o , -67o, -43o, dan -18oC. Berikutnya dari C5 sampai C18 berwujud cair dan mulai dari C19 keatas berwujud padat. Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana, dan butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat. Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga pemisahan hidrokarbon ini dilakukan dengan cara distilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
  2.3 Proses Pengolahan Bensin.
      
       Bahan Bakar Minyak adalah salah satu produk kimia yang paling sukses di dunia, produk ini mulai diperkenalkan setelah penemuan mesin Carnot (berbahan bakar Bensin) dan Mesin Diesel (awalnya berbahan bakar minyak dari kacang kemudian diganti dengan Automotive Diesel Oil atau lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan minyak solar). Dua mesin ini berguna untuk penggerak kendaraan pengganti kereta kuda dan kereta api uap.
        Saat ini penggunaan BBM didominasi oleh penggunaan bensin untuk keperluan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor. Minyak diesel juga banyak dipakai oleh PLN sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Keunggulan PLTD ini adalah dapat dimatikan dan dihidupkan secara cepat dan mudah, seperti halnya kita men-starter mobil/motor.
         Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon, atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana, dan butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat.
            Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga pemisahan hidrokarbon ini dilakukan dengan cara distilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.

   
    



    Berikut skema proses pembuatan BBM:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8gyHY6Y9ameEzqtQMOInbN5gtKbI5S1MDHsJ-uwHToR6BedrA7iAIg2TaqWWpLAl57TB0j0yy1Ydi0gDukA3b-vbVpr6gScOWZ5yXQior01RHAho0KMTLBrHI04XSqGsH3Zo-aXWs2g/s400/Proses+Pembuatan+BBM.gif

        Proses diawali dengan pencarian minyak bumi, lalu kalau sudah ketemu minyaknya dan isinya cukup banyak, dilanjutkan dengan pemompaan. Tentunya prosesnya tak hanya dipompa saja, setelah itu masih perlu pemisahan dengan air dan kotoran lainnya. Untuk sumur-sumur yang sudah tua dan hasil minyak sudah menurun, perlu ditambahkan teknologi untuk mengambil sisa-sisa minyak yang masih terperangkap di batu-batuan. Teknologinya disebut Enhanched Oil Recovery bisa dengan penambahan uap panas, cairan surfaktan, gas Karbon Dioksida atau bahan kimia lain.
         Kemudian minyak bumi diangkut ke pabrik pengolahan minyak bumi (kilang), disana minyak akan dipisahkan dengan penyulingan I (Distilasi), yang akan menghasilkan 3 produk yaitu Fraksi LPG I, Fraksi Sedang I, dan Fraksi Berat I.
         Fraksi LPG dari penyulingan I sebagian masuk reaktor Isomerisasi menjadi Bensin, sebagian lagi masuk ke reaktor Reforming menjadi bensin dan kondensat.
      Fraksi sedang I masuk reaktor hydroteating menjadi minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar. Lalu Fraksi berat I masuk Alat Penyulingan/Distilasi II menghasilkan Fraksi LPG II, Fraksi Sedang II, dan Fraksi Berat II. Fraksi LPG II inilah yang banyak kita pakai untuk masak di dapur sekarang ini.
      Fraksi sedang 2 sebagian masuk reaktor Hidrocracking kemudian menghasilkan minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar.
      Fraksi Berat 2 kemudian masuk proses Coking yang menghasilkan dua produk yaitu aspal dan petroleum Coke (petcoke/kokas). Kokas ini juga bisa sebagai bahan bakar padat seperti batu bara.
 
      


2.4  Manfaat Bensin
A.    Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, oleh karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin.
B.     Sebagai bahan pengganti energy listrik, yaitu untuk menghidupkan mesin diesel.




2.5  Dampak Penggunaan Bensin Secara Berlebihan
   A.  Dari sisi lingkungan, Premium masih memiliki kandungan logam berat timbal yang
         berbahaya bagi kesehatan.
    B. Dari sisi teknologi, penggunaan Premium dalam mesin berkompresi tinggi, akan
         menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik. Sebab, Premium di dalam mesin
         kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai dengan gerakan piston. Knocking
         menyebabkan tenaga mesin berkurang, sehingga terjadi inefisiensi.
    C. Dari sisi finansial, knocking yang berkepanjangan menyebabkan kerusakan piston.
         Sehingga kendaraan bermotor harus diganti pistonnya
    D.  Dampak Penggunaan TEL pada Bensin
         Proses penambahan TEL pada bensin premium dapat menimbulkan pencemaran yang
        diakibatkan oleh Pb di udara, air, maupun tanah. Bila termakan oleh kita akan  
         menyebabkan terganggunya pembentukan sel darah merah, merusak otak, dan  
         menghalangi proses metabolisme. Sekarang penggunaan TEL sebagai zat aditif pada bensin
         tidak     diperbolehkan lagi dan digantikan oleh senyawa lain yang lebih ramah lingkungan
         yaitu MTBE (Methyl Tertiary Buthyl Ether). Contoh bensin yang menggunakan MTBE
         adalah   petramax dan petramax plus.
  E.   pengaruh nya pada lingkungan suhu udara sekitar nya akan naik karena sisa gas buang
        Adalah CO atau racun , flek bagi paru-paru manusia.


BAB III
PENUTUP

 3.1 Kesimpulan
       Bensin atau Petrol adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternative.
       Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus dengan rumus kimia CnH2n+2, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan Cn. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hydrogen dan karbon saling terikat satu dengan lainya sehingga membentuk rantai. Molekul hidrokarbon sengan panjang yang berbeda memiliki sifat dan kelakuan berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”, bertambahnya atom C dalam rantai tersebut membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propane dan pbutana.Pada temperature dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas dengan titik didih masing-masing -107­o , -67o, -43o, dan -18oC. Berikutnya dari C5 sampai C18 berwujud cair dan mulai dari C19 keatas berwujud padat.
       Dampak Penggunaan Bensin Secara Berlebihan dari sisi lingkungan, Premium masih memiliki kandungan logam berat timbal yang berbahaya bagi kesehatan. Dari sisi teknologi, penggunaan Premium dalam mesin berkompresi tinggi, akan menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik. Sebab, Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai dengan gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang, sehingga terjadi inefisiensi.


DAFTAR PUSTAKA
  
  Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga.

Book.Kimia XI Minyak Bumi 2006 : SMA .

                                            http://id.wikipedia.org/wiki/Bensin






Tidak ada komentar:

Posting Komentar